PPKMB DAY 2

 


pemateri UNUSA

Prof. Dr. Haryono Umar, SE., Ak., M.Sc., CA - Mantan Wakil Ketua KPK, Guru Besar UMJ, dan Wakil Rektor Perbanas Institute

Generasi muda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa yang bersih dari korupsi. Integritas dan sikap anti-korupsi harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan, contoh teladan, dan kesadaran akan dampak negatif korupsi. generasi muda memegang kunci penting dalam mengatasi masalah korupsi di masa depan. Dengan menanamkan nilai-nilai integritas dan sikap anti-korupsi sejak dini, mereka dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan transparan. Pendidikan yang kuat mengenai bahaya korupsi, penerapan prinsip kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, dan partisipasi aktif dalam kegiatan anti-korupsi akan memperkuat fondasi integritas di masyarakat

Diharapkan generasi muda dapat terus mengembangkan sikap proaktif terhadap pencegahan korupsi, mempromosikan transparansi dan akuntabilitas di berbagai sektor, serta menjadi teladan yang menginspirasi orang lain. Dengan komitmen yang kuat dan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan budaya anti-korupsi yang berkelanjutan dan memastikan masa depan yang lebih adil dan makmur bagi semua.


KH. Ma'ruf Khozin - Ketua Aswaja Center, PWNU Jatim

Prinsip-prinsip Aswaja An-Nahdliyah mencakup:Alussunnah wal Jamaah: Menekankan pada pemahaman ajaran Islam yang moderat, toleran, dan mengikuti tradisi Sunni.

Tawassuth: Pendekatan yang moderat dan tidak ekstrem dalam beragama.

Tasamuh: Toleransi terhadap perbedaan dalam beragama dan berkeyakinan.

Ijtihad: Upaya intelektual untuk memahami dan menerapkan ajaran Islam sesuai konteks zaman.

Untuk mencetak generasi yang sukses dengan landasan ini, penting untuk menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini, baik dalam pendidikan formal maupun informal, serta dalam kehidupan sehari-hari. Ini meliputi pengembangan karakter, etika, serta keterampilan hidup yang sesuai dengan prinsip-prinsip Aswaja An-Nahdliyah


Mursyidul Ibad, S.KM., M.Kes

Penulisan Konten Media Sosial: Penulisan konten media sosial melibatkan penciptaan teks, gambar, atau video untuk platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audiens, membangun interaksi, dan mendukung tujuan pemasaran atau komunikasi. Konten harus relevan, menarik, dan sesuai dengan suara merek serta preferensi audiens target.

Publikasi: Publikasi merujuk pada proses penyebaran informasi melalui berbagai saluran, seperti majalah, surat kabar, blog, atau platform online. Tujuan publikasi adalah untuk menginformasikan, mengedukasi, atau menghibur audiens. Dalam konteks digital, publikasi juga mencakup manajemen dan distribusi konten melalui media sosial dan website.

Plagiarisme: Plagiarisme adalah tindakan menyalin atau mengklaim karya orang lain sebagai karya sendiri tanpa memberikan kredit yang sesuai. 

Personal Branding: Personal branding adalah proses membangun dan mengelola reputasi serta citra pribadi seseorang. Ini mencakup cara Anda mempresentasikan diri di media sosial, cara Anda berkomunikasi, dan bagaimana Anda membangun hubungan dengan audiens atau klien.

Facebook : https://www.facebook.com/unusaofficial?mibextid=ZbWKwL 

Instagram : https://www.instagram.com/unusa_official?igsh=MWNhbXlqY29nZHhiOQ==

link blog teman:

https://rzaqirobbi.blogspot.com/2024/08/para-remaja-harus-punya-4-kunci-ini.html?m=1

Postingan populer dari blog ini

Angkat Topik Pencegahan Diabetes Melitus Tiga Mahasiswa Kesmas Raih Juara 2 Video Edukasi

PPKMB DAY 1